Beberapa waktu lalu, ada salah satu peserta yang bertanya kepada saya.
“Mas.. saya itu sebenernya belum praktek program reset energy kerezekian, soalnya aku baca scriptmu merasa bertolak belakang.
Aku jarang ibadah, dan cenderung malah banyak maksiat, jadi pas membaca scriptmu aku merasa gak pantes aja.”
Lalu saya tanggapi begini : Oalah.. pantesan.. gini mas.. kamu percaya Tuhan itu ada?
Dan kamu percaya, kalau Tuhan itu Maha Segala – galanya, dan Maha Adil?
Kalau kamu percaya, ya sudah beres.
Tuhan itu gak pilih kasih dalam urusan rezeki, mau kamu mafia, pembunuh, penista, dll, semuanya diberikan rezeki merata.
Kalau Tuhan pilih kasih orang terkaya di dunia itu sudah pasti para pemuka agama mas.
Jadi untuk menjawab keraguan mas, terhadap pantas tidaknya mas mendapatkan rezeki, clear ya mas.
Ingat.. Tuhan Maha Adil, dan Maha Baik.
Urusan amal ibadah, taat tidak taat itu beda lagi ranahnya, dan bukan kapasitas saya untuk menjelaskan menilai pantas atau tidak pantasnya tentang amal seseorang.
Peserta : “Baik mas.. siap… wah jadi PD dan semangat saya dengar penjelasan dari mas, segera akan saya jalankan programnya.”
–
Hubungan manusia dengan Tuhan itu tidak hanya sebatas ritual ibadah atau tidak beribadah.
tapi bagaimana seseorang bisa terhubung penuh keyakinan dan percaya dengan caranya masing – masing.
Karena ada orang – orang yang rajin melakukan ritual ibadah, tapi dihatinya tidak ada keyakinan penuh terhadap Tuhan Nya.
Ia lebih sering berprasangka buruk kepada Tuhan Nya, ritual ibadahnya hanya menjadi formalitas, tapi tidak membuatnya terhubung dengan Tuhan Nya.
Mudah – mudahan kita tidak seperti itu ya.
–
Lalu apakah ritual ibadah itu tidak penting?
Bagi saya pribadi itu sangat penting, karena dengan melakukan ritual ibadah seperti sholat, doa pagi, itu adalah salah satu menjaga konsistensi kita untuk terhubung kepada Tuhan.
Sekali lagi itu bagi saya pribadi, saya tidak akan memaksakan hal ini ke yang lainnya, karena setiap orang punya konsep terhubung dengan Tuhan Nya masing – masing.