SEDEKAH KOK NGAREP BALIK ??

“Saya sedekah 5 jt, biar balik 50 jt.”
“Saya sumbangin avanza, biar balik alphard.”

Hmm.. Are you sure?
Serius itu sedekah, atau bertransaksi dengan Tuhan?

Saya belajar ketika mau bersedekah dalam jumlah besar, hati saya harus netral, kalau saya masih ngarep, saya berusaha netralin dulu.
Jadi ketika saya harus bersedekah, saya berbagi, itu karena saya merasa mampu, saya mau berbagi, saya mau harta saya bermanfaat untuk orang lain.

Bukan karena mau dapat kick back, apalagi berharap diganti berkali kali lipat, saya tidak mau bersedekah seperti bertransaksi dengan Tuhan.

Kenapa?

Tanpa perlu kita bertransaksi, Tuhan sudah memenuhi semuanya, Tuhan tidak perhitungan kepada kita atas nikmatnya, jadi kenapa ketika harus melakukan kebaikan taqwa kepada Nya kita harus mengharapkan imbalan – result yang harus segini segitu.

Sudah mengajak transaksi, maksa nuntut result lagi. Hadeeeh… 😔😒

“Tapi mas, kita kan emang harus meminta kepada Tuhan?
Dari pada kita menyukutukan Tuhan minta ke yang lain?”

Ya konteksnya beda bro..

Waktunya meminta, berdoa, ya minta aja.
Tapi jangan bertransaksi..


Waktunya kita give ke sesama, ya give aja.
Kalaupun efek give / sedekah kita berdampak banyak datangnya kebaikan lain untuk kita, ya itu bonus.

Dari level energy, orang yang niat bersedekah karena mengharap kembali itu energynya rendah.
Tapi orang yang niat bersedekah karena merasa mampu, merasa ingin hartanya bermanfaat untuk orang lain, itu energynya jauh lebih tinggi.

Dan pancaran energynya akan menarik jauh lebih besar kemakmuran.
Tanpa harus kita bertransaksi dengan Tuhan, sistem alam semestanya sudah tau dari energy rasa yang kita pancarkan, dan akan langsung bekerja seperti semestinya.